Selamat Membaca. . .
Semoga Bermanfaat ^____^

Minggu, 21 September 2014

MISTERI KEAJAIBAN SHOLAT DHUHA

Sholat dhuha itu menyimpan misteri yang tidak semua orang tahu. Saatnya kita mengungkap dan memanfaatkannya, Bukankah Allah swt, menyediakan kesempatan bagi umat-Nya. Allah membuka lebar-lebar bagi hamba-Nya demi meraih kesejahteraan hidup.


Oleh karena jarang orang yang mengetahui misteri di balik sholat dhuha, maka tak banyak di antara mereka yang rajin mengamalkannya. Bahkan tidak menganggap terlalu utama jika dibandingkan sholat sunat lainnya.


Seseorang pernah memberi testemoni (kesaksian), bahkan dirinya merasakan hal yang luar biasa dari sholat dhuha yang ia kerjakan.


Awal ia sebagai seorang mandor pada penerbitan. Karena krisis moneter, ia di rumahkan. Pesangonnya tak cukup banyak. Satu-satunya harta yang masih tersisa adalah rumah.


Harta kebutuhan pokok terus meroket. Pesangonnya habis untuk makan. Ia mencari pekerjaan kemana-mana namun gagal. Pikirannya semakin kalut, jalan hidupnya jadi buntu. Untunglah ia masih memiliki iman sehingga menyandarkan nasibnya kepada Allah.


Di saat seperti itu, menemukan lembaran khutbah jum’at. Secara iseng ia membacanya, materinya tentang keajaiban sholat dhuha dalam meraih rejeki. Hatinya tergugah. Lelaki tersebut segera mengambil wudhu dan menunaikan sholat dhuha. Ia menghadapkan jiwa raganya kepada Allah. Ia mengaduhkan nasibnya kepada sang pemilik arsy dan pemilik kekayaan di jagat raya ini.


Ketika mengangkat tangan bertakbiratul ikhram, hatinya bergetar. Saat itulah ia mulai melangkahkan jiwanya ke gerbang sang maharaja. Ketika ia rukuk, merasa dirinya barada di hadapanNya.


Ketika sujud, secara totalitas di serahkan nasib dan segala urusan di bawah kekuasaan tuhan. Dalam setiap detakan jantung, seakan-akan ia berbicara dalam tangis agar Allah berkenan menolongnya. Siapa lagi yang dapat menolong dan membebaskan dirinya dari kesulitan hidup kalau bukan Allah swt.


Disaat-saat seperti itu dirinya seakan-akan lebur sehingga sama sekali merasa hina di hadapan tuhannya. Tulang belulang dan urat nadinya terasa lemas tak berdaya, karena segala daya dan upaya hanyalah di tangan Allah.


Selesai menghadap tuhannya, ia menutup sholat dhuha dengan ucapan salam. Ia tak langsung beranjak dari sajadahnya. Ia menyempatkan diri untuk berdoa, doa yang dipanjatkannya adalah istighfar: yakni permohonan ampun kepada Allah karena ia takut jangan-jangan saat menghadap tadi ada perilaku yang kurang sopan.


Kedua ia meminta ampunan segala dosa di masa lalu. Baik yang di sengaja maupun tidak, baik yang tampak maupun yang tersembunyi. Doanya di lanjutkan dengan mengagungkan Allah sebagai tuhan satu-satunya yang di sembah dan di mintai pertolongan.


Selanjutnya ia mencurahkan semua yang membebani pikirannya. Ia memohon agar kiranya Allah berkenan memberi jalan keluar agar terbebas dari kesulitan hidup.


Setelah ia beranjak pergi kerumah dengan maksud mencari nafkah. Namun hari itu tidak punya tujuan pasti. Di tengah perjalanan ia teringat bahwa silaturrahmi dapat menambah rejeki. Langkahnya di ubah. Ia mendatangi beberapa temannya. Siapa tahu dari mereka mendapatkan informasi tentang pekerjaan.


Satu dua hari keadaannya tidak berubah. Ia tidak mendapatkan apa-apa dari para temannya. Namun keadaan itu tidak mengubah semangat dan keyakinannya bahwa Allah adalah pemilik rejeki yang berhak memberi kapada siapa saja.


Ia tidak surut langkah dan tidak berputus asa. Di lakukan sholat dhuha setiap pagi. Seperti biasanya ia lalu pergi keluar rumah dengan tujuan mengubah nasib dan menjeput rejeki.


Ikhtiar itu di lakukannya hampir setiap bulan lamanya. Suatu ketika, setelah sholat dhuha ia tak langsung pergi keluar rumah, melainkan membaringkan tubuhnya dan membiarkan pikirannya menerawang. Siapa tahu dapat gagasan baru.


Selagi menerawang dalam lamunan, telepon rumah tiba-tiba berdering. Tanpa di sangka sebelumnya, teman lama yang nyaris terlupakan menghubunginya.Temannya itu ingin menjual mesin cetaknya karena usahanya bangkrut. Ia tertawa karena keadaan dirinya sendiri dalam kondisi sulit; di PHK dari pekerjaan. Uang dari mana untuk membeli mesin tersebut.


Tapi selang sehari itu, seorang sahabat lainnya yang pernah duduk sebangku SMA dulu, datang kerumah. Temannya ini membawah angin baik. Orang ini mempunyai banyak uang karena baru saja mendapatkan warisan. Ia tak tahu harus di apakan uang ini.


Aku punya modal. Kau bisa memanfaatkannyadengan cara bagi hasil. Bagaimana?” kata tamunya.
Meskipun ia nganggur, tawaran dari temannya itu tak serta merta di terima begitu saja. Ia meminta waktu untuk berpikir satu dua hari.


Dalam waktu dua hari, akhirnya ia menemukan jalan keluar. Ia menerima tawaran temannya untuk membeli mesin cetak dan kertas.


Rupanya tuhan mulai membuka jalan keluar baginya. Hatinya tercerahkan sehingga ide-ide cemerlang mengalir begitu saja. Setiap hari ketika matahari sepenggala, ia berdiri ‘duduk’ bersama pemilik rejeki. Melalui sholatnya, ia seolah-olah bertanya, “Wahai Allah, usaha apakah yang bisa mendapatkan rejeki barokah?”.


Tuhan maha mendengar. Hatinya lalu di dorongNya untuk menghubungi teman-teman lamanya; para agen buku. Barang kali berkat keajaiban sholat dhuha, jalan yang di tempuh begitu mudah. Sepertinya, kunci rejeki telah berada di tangannya.


Bahkan tak disangka-sangka, ia bertemu seseorang dari perkenalannya, ternyata seseorang itu adalah penulis terkenal. Yang menggembirakan, menawarkan naskah untuk di terbitkan.
Ia mulai mencetak buku dan dijual melalui agen-agen.

Semenjak saat itulah ia menjadi pengusaha yang berhasil. Sekarang, penerbitan-nya telah menjadi raksasa dan memilki anak cabang di seluruh indonesia.

Ayo Sekarang yang belom Sholat Dhuha #AyoSholat !!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar